Dakwah Harus Serius

Mutiaraumat.com -- Berdakwah sangat berkaitan dengan selamat tidaknya umat manusia. Oleh karena itu, berdakwah harus serius. Dakwah yang dilakukan secara serius bisa mengantarkan pada keselamatan banyak orang. Sebaliknya, jika dilakukan tanpa keseriusan bahkan asal-asalan, bisa menyebabkan banyak orang tersesat.

Para ulama terdahulu, generasi sahabat, tabi'in, dan generasi setelahnya, terkenal dengan keseriusannya dalam mengemban amanah dakwah. Kebanyakan dari mereka rela meninggalkan negeri kelahiran mereka untuk menyebarkan dan mengajarkan Islam.

Mereka rela menempuh perjalanan jauh untuk melaksanakan amanah ini. Bahkan sebagian besar dari mereka ada yang meninggal dunia ditempat yang jauh tersebut. Semua itu berangkat dari pamahaman bahwa kelak di hari Kiamat akan dimintai pertanggungjawaban terkait amal yang dilakukan di dunia. Kesadaran inilah yang menjadi pendorong keseriusan dan kesungguhan mereka dalam berdakwah.

Mereka juga begitu serius menyiapkan segala hal yang bisa mengantarkan pada keberhasilan dakwah. Diantara persiapannya adalah ilmu. Dalam menuntut ilmu dan mangajarkannya harus serius. Mereka menyadari bahwa agama ini tidak akan tegak tanpa pemahaman yang benar. Ilmu bagi mereka adalah hal utama yang harus dicapai sebelum hal yang lain. Mereka mempelajari Ilmu secara menyeluruh dan mengajarkannya secara utuh kepada kaum muslimin.

Mereka menuliskannya dalam ribuan kitab yang ditulis dengan tangan mereka sendiri. Mereka berkorban waktu, tenaga, pikiran bahkan jiwa dalam menjalankan semua itu. Imam Syafi'i misalnya yang berhasil menulis ratusan kitab dari ilmu yang ia kumpulkan meski dengan peralatan sederhana saat itu.

Begitu juga Imam Ahmad bin Hanbal yang pernah berjalan kaki ribuan mil untuk mencari hadits. Sebuah hal yang mustahil dilakukan kecuali oleh mereka yang serius. Kejujuran mereka dalam berdakwah pun begitu nampak. Mereka tidak sekedar mengajak untuk taat kepada Allah, tapi mereka sendiripun bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah.

Sebelum menyampaikan suatu amal, mereka telah melaksanakan amal tersebut dengan baik. Sehingga dakwah yang mereka sampaikam sangat berkesan di hati orang yang didakwahinya. Merekapun memahami betul firman Allah Swt. "Amat besar kebencian di sisi Allah Swt. bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS.61:3)

Mereka juga tahu bahwa keberkahan dan pertolongan Allah akan turun saat umat islam bersatu. Sehingga mereka berdakwah untuk menyatukan umat. Menyeru pada persatuan umat Islam. Tidak ada ungkapan atau seruan yang dapat memecah belah umat.

Tidak ada ajakan yang mengantarkan pada tersekat-sekatnya umat. Dakwah yang mereka serukan tiada lain agar umat merasa sebagai satu tubuh. Umat memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa. Tolong menolong yang didasari karena kesamaan aqidah.

Mereka memahami dakwah yang benar adalah ajakan istiqomah mengamalkan islam. Dakwah yang disampaikan oleh mereka adalah dakwah kepada pelaksanaan hukum Islam. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang mendakwahkan kepada pengamalan  selain Islam.

Yang tidak kalah penting adalah mereka senantiasa ikhlas. Kunci keberhasilan dan kemenangan ada pada keikhlasan. Allah akan berikan kesuksesan dalam berdakwah selama para pengemban dakwahnya senantiasa ikhlas. Dakwah yang dilakukan hanya untuk kemuliaan Islam, untuk keselamatan jiwa, dan untuk mencari ridha Allah Yang Maha Pengasih.

Bukan mencari kemuliaan diri sendiri, mencari dunia, atau bahkan mencari keridhaan manusia.
Itulah wujud keseriusan berdakwah dari para ulama terdahulu.

Meneladani keseriusan mereka dan memiliki pandangan seperti mereka adalah perkara yang harus ada dalam diri kita. Keberhasilan dakwah yang kita raih berbanding lurus dengan keseriusan dakwah kita. 
Semakin kita serius dalam dakwah maka semakin dekat dengan pertolongan dan kemuliaan di sisi Allah Swt.  Wallahu 'alam bishshawwab.[]

Oleh: Cicin Suhendi
(Aktivis Dakwah Muslim)

0 Komentar