PHK dalam Kacamata Kapitalis dan Islam

MutiaraUmat.com -- Tahun 2023 lalu, ada 7 BUMN yang dibubarkan, PT Istaka Karya (persero), PT Kertas Leces (persero), PT Merpati Nusantara Airlines (persero), PT Industri Gelas (persero), PT Kertas Kraft Aceh (persero), PT Industri Sandang Nusantara (persero) dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (persero). Alasan pembubarannya menurut Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo karena perkembangan bisnisnya tidak berjalan baik (cnbcinfonesia.com, 29 Desember 2023).

Efek pembubaran ini tentu berimbas pada nasib karyawan yang bisa dipastikan menjadi pengangguran. Tidak hanya BUMN, tahun 2024 ini diprediksi terjadi PHK massal sebagai dampak dari perubahan iklim global dan kondisi perpolitikan. Agar pengusaha tidak merugi, memangkas anggaran gaji pegawai melalui proses PHK menjadi pilihan utama. Faktor membanjir nya barang impor yang murah, juga menjadi salah satu faktor mandegnya PT Industri Sandang Nusantara sebagai produsen tekstil yang akhirnya diputuskan pailit.

Semenjak IMF menjerat negri ini dengan utang ribawinya, salah satu kesepakatan adalah tidak memberi subsidi dan dukungan pada BUMN. Ditambah jebakan investasi China, yang mana bukan hanya modal, pelaksana bahkan tenaga kerjanya pun harus dari Aseng. Akhirnya BUMN perlahan dimatikan. Dibiarkan berjuang sendiri ditengah gempuran perusahaan raksasa milik asing Aseng.

Jika kita amati lebih dalam, ketujuh perusahaan tersebut di wilayah strategis yang mustahil mengalami pailit. PT Istaka Karya, bergerak di bidang konstruksi. Kita lihat di era presiden Jokowi, proyek pemerintah berupa pembangunan tol, bendungan, dan fasilitas umum lainnya menjadi prioritas. PT Kertas Leces sebagai pemasok kertas di setiap departemen pemerintah, PT Kertas Kraft Aceh memproduksi kertas kantong semen. Bukankan saling mendukung dengan proyek nasional? Kenapa dibiarkan pailit dan akhirnya dibubarkan? 
Inilah buah busuk penerapan sistem ekonomi kapitalistik. Pemilik modal terbesar yang akan dimenangkan. Dan pengangguran menjadi hal yang lumrah didalamnya. Ketika menghadapi ancaman pengangguran massal, solusi yang diambil paling program bantuan PKH, Beras, PIP, dan mirisnya dananya berasal dari hutang. Indonesia kini terjebak dalam jeratan hutang.

Bagaimana Islam Memberi Solusi?

Khilafah bertanggungjawab atas semua urusan negaranya. Termasuk menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang sangat penting dalam kehidupan. Bagaimana seorang pria muslim akan menjalankan kewajiban memberi nafkah jika pekerjaan tidak ada?

Khilafah melalui departemen Industri, akan membangun dan mengembangkan industri untuk memenuhi kebutuhan negerinya. Mulai dari industri hulu hingga hilir, tanpa intervensi asing melalui investasi. Khilafah akan melindungi perbatasan negrinya dari gempuran barang impor. Tidak hanya itu industri juga akan tunduk pada aturan Islam, sehingga tidak terjadi PHK. Itulah bedanya sistem kapitalis dan sistem Islam. Aturan yang berasal dari manusia dan dari wahyu, manakah yang akan diambil wahai penguasa?

Oleh: Ma'muroha Vidya Anggreyani
Aktivis Muslimah

0 Komentar