Pernyataan Bahlil ke Mahasiswa Berkesan Aktivis yang Dulu Idealis Sudah Jadi Oligarki


MutiaraUmat.com -- Menanggapi pernyataan Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil yang mengatakan aktivis dulu idealis, Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky, M.Si., mengatakan, pernyataan tersebut memberikan kesan bahwa aktivis hari ini, dulu idealis kini sudah berubah manis kepada oligarki. 

"Jadi kalau kita lihat posisinya pernyataan itu memberikan kesan bahwa hari ini aktivis-aktivis yang dulu idealis sudah berubah manis kepada oligarki dulu mereka mengkritisi oligarki hari ini mereka manis kepada oligarki bahkan sebagian sudah menjadi oligarki," tuturnya dalam Kabar Petang, Bangga Jadi Oligarki, Bahlil Kena Kritik Tajam Dari Sosok Ini, di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (30/12/2023). 

Lebih lanjut, Wahyudi mengatakan dari pernyataan itu menunjukkan bahwa se Bahlilnya Bahlil, ketika menjadi aktivis, dia tidak bisa mempertahankan idealismenya ketika menjadi pejabat. Dia sudah seperti oligarki bahkan mungkin membela oligarki. Mulai dari gaya hidupnya berubah kemudian sikapnya berubah. Hal ini menunjukkan ada pengaruh oligarki yang kuat bahkan bisa mengubah seorang idealis menjadi orang yang pragmatis. Dulu sangat kritis terhadap oligarki, sekarang bisa jadi sangat manis dengan oligarki. 

"Bahkan rela membela oligarki rela berhadapan dengan rakyat, saya pikir di situ letak poinnya. Sudah menjadi pejabat, sudah menjadi kaya, bahkan sudah ikut-ikutan memprovokasi mahasiswa sudah tidak idealislah. Saya pikir hal itu mengkonfirmasi misalnya ketika ada kasus kebijakan mau menggusur masyarakat Rempang dulu aktivis sekarang dia pro kepada oligarki," tuturnya. 

Ia mengungkaplan, banyak kebijakan-kebijakan yang lahir, bukan pro rakyat tetapi pro oligarki, misalnya lahir undang-undang (UU) Cipta Kerja. Dalam kasus tersebut banyak aktivis yang tidak lagi kritis bahkan yang dulu aktivis sekarang menjadi pendukung atau pro kepada UU tersebut. UU Cipta Kerja, UU Minerba. 

"Ini menurut saya para oligarki sudah bisa mengendalikan aktivis termasuk mengubah para aktivis menjadi para pejabat yang kemudian bisa berubah orientasi dulu kritis terhadap oligarki sekarang manis kepada oligarki dan setelah menjadi pejabat dia juga bisa mengubah sistemnya," ungkapnya. 

"Sistem yang dulu sulit untuk hidup dan berkembangnya kaum oligarki sistem itu diubah menjadi sistem demokrasi yang lebih pro kepada oligarki dan juga pro kepada para politisi yang pro oligarki termasuk kepada para aktivis yang pro oligarki sehingga perubahan dari para aktivis menjadi pejabat itu kemudian berubah sistemnya pro oligarki satu paket," sambungnya. 

Jadi, kata Wahyudi kekuatan oligarki ekonomi maupun oligarki politik sudah bisa mengubah para aktivis yang dulu kritis berubah manis kepada oligarki kemudian duduk menjadi pejabat. Menjadi pejabat yang manis kepada oligarki yang pro kepada oligarki dan dengan kekuasaan pejabat itu bisa mengubah sistem dan UU yang ada atau aturan yang ada. 

"Yang dulunya mungkin mengantisipasi sekarang menjadi pro kepada oligarki dan bahkan mungkin lebih berpihak kepada oligarki daripada berpihak kepada rakyat maupun para aktivis ini yang terjadi hari ini," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

0 Komentar