Pentingnya Khilafah untuk Menyelesaikan Persoalan Muslim Palestina dan Rohingya


MutiaraUmat.com -- Berbagai permasalahan sedang menghimpit seluruh kehidupan manusia, terkhusus kondisi yang memprihatinkan dari rakyat Palestina dan Muslim Rohingya. Di tengah perayaan tahun baru yang identik dengan pesta kembang api, rakyat Palestina justru tak bisa merasakan ketenangan menyambut pergantian tahun ini. Israel akan terus menyatakan perang hingga berbulan-bulan kedepan. Bombandir Israel telah menewaskan 165 orang di Gaza selama 24 jam terakhir, dikutip Minggu (31/12/2023). Selain itu ada 250 orang mengalami luka parah. (Dilansir dari Jakarta, CNBC Indonesia).

Pengungsi Rohingya mendapat pengusiran dan pemindahan paksa dari Balai Meuseuraya Ace (BMA) menuju kantor Kemenkumham Aceh, yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Aceh pada hari Rabu (27/12/2023). Diduga mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut tidak memiliki argumentasi yang memadai untuk menolak keberadaan pengungsi Rohingya. Alasan yang mereka utarakan umumnya merujuk pada media sosial yang memuat ujaran dan berita bohong terhadap Rohingya. (Dilansir dari bbcnews.com)

Apa yang telah dilakukan kaum Muslim terhadap penderitaan yang dialami saudaranya, Muslim Palestina dan Rohingya? Sudahkah kita memberikan pembelaan terhadap mereka?

Banyaknya korban bombandir Israel dan penderitaan yang dialami Muslim Rohingya merupakan sikap lalai kaum Muslim dalam melindungi saudaranya. Kaum Muslim akan terus melihat berbagai penyiksaan yang terjadi di wilayah negeri-negeri Muslim lainnya selama nation state (nasionalisme) eksis menjadi dinding penghalang antara rasa persaudaraan umat Muslim sedunia. Paham nasionalisme ini telah membuat kaum Muslim memiliki sikap apatis, acuh tak acuh terhadap kondisi saudara Muslim di negeri yang lain.

Padahal umat Muslim itu bersaudara. Umat Muslim ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasakan sakit. Sebagai seorang Muslim yang faham, maka akan terus menggunakan media sosial sebagai bentuk pembelaan terhadap Palestina, walaupun akan mendapat pembungkaman dari pihak Meta. Terus melakukan pemboikotan produk Israel demi menyelamatkan darah seluruh saudara muslim, terkhusus Palestina.

Langkah Pemerintah Indonesia dalam menyikapi pengungsi Rohingya, akan menampung sementara para pengungsi di dua lokasi berbeda. Tetapi, pengurusannya tetap dikembalikan ke PBB. Padahal sudah jelas Muslim Rohingya butuh bantuan yang bersifat kemanusiaan. Tak cukup hanya menyerahkannya kepada PBB. Umat muslim berada dalam kondisi yang memilukan, mereka membutuhkan seorang pemimpin yang adil. Seorang pemimpin yang dapat menyelesaikan problematika umat dengan menggunakan sistem yang benar.

Yaitu sistem Islam. Sebuah sistem yang hanya dapat terealisasikan di bawah naungan Daulah islamiyah. Dengan ini, kaum Muslim akan memiliki kekuasaan di dunia. Pemimpin Muslim (khalifah) akan menghilangkan sekat-sekat nasionalisme dari muka bumi. Kaum Muslim akan berada di bawah sistem, perasaan, dan pemikiran yang sama.

Negara Islam (Daulah Islam) akan menyiapkan pasukan militer untuk membantu rakyat Palestina dalam menghancurkan zionis Israel. Kebathilan dan kezaliman akan lenyap. Negara akan memastikan Muslim Rohingya mendapatkan hak-haknya kembali. Mereka dapat memiliki status kewarganegaraan.

Islam adalah solusi hakiki.Tanpa khilafah di bawah naungan Daulah Islamiyah maka, praktik-praktik kapitalisme seperti nasionalisme dan yang lainnya akan terus menyengsarakan umat manusia. []


Oleh: Rosyidatuzzahidah
Aktivis Muslimah

0 Komentar