Palestina Membutuhkan Tentara Kaum Muslim Untuk Melenyapkan Entitas Penjajah

Mutiaraumat.com-- Sudah genap 100 hari kekejaman zionis terus berlangsung tanpa henti, bahkan dengan intensitas kekerasan yang semakin meningkat. Masyarakat Muslim Palestina sangat memerlukan dukungan, terutama dari pasukan Muslim yang dapat membantu mereka dalam perjuangan mereka.

Dilansir dari tribunpriangan.com, Minggu (14/1/2024), sejak balasan Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023, tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka. Protes pro-Palestina di seluruh dunia - dari Johannesburg hingga Washington, DC - menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza.

Serangan semalam oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah menewaskan 14 orang Palestina, termasuk seorang anak perempuan berusia dua tahun. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Sabtu bahwa perang Gaza "menodai kemanusiaan" menjelang hari ke-100 ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggandakan sumpahnya untuk mengalahkan Hamas.

Israel bersumpah untuk menghancurkan penguasa Islamis Gaza dan melancarkan pengeboman tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 23.843 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut jumlah korban terbaru dari kementerian kesehatan di wilayah tersebut.

Palestina memerlukan dukungan militer dari Kaum Muslim untuk mengatasi "Entitas Penjajah," menyoroti keyakinan bahwa kehadiran pasukan Muslim dapat membantu menyelesaikan konflik dan melindungi hak-hak rakyat Palestina. Perlu diingat bahwa pandangan ini dapat menimbulkan reaksi yang beragam, tergantung pada sudut pandang dan konteks tertentu. 

Dukungan militer Kaum Muslim dianggap sebagai bentuk solidaritas dan pertahanan terhadap ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina. Analisis ini menyoroti pandangan bahwa membela tanah suci dan melawan penjajahan adalah tanggung jawab umat Muslim. Sayangnya negeri muslim tidak banyak yang membantu untuk melenyapkan penjajah.  Dan yang dapat membantu pun mengalami keterbatarasan akibat adanya hukum-hukum internasional dan sekat nasionalisme yang menghalangi satu negara masuk negara lain.

Palestina membutuhkan dukungan dari gerakan dunia Islam untuk menginspirasi umat, sehingga dapat menghasilkan bantuan konkret dari negara-negara Muslim berupa pengiriman pasukan. Penyelesaian komprehensif terhadap pendudukan Palestina diyakini hanya dapat terwujud dengan kembalinya sistem Khilafah. Khilafah dianggap sebagai penjamin kebebasan Palestina, karena dianggap sebagai kewajiban utama sebagai pelindung kaum Muslim. Dalam persatuan, umat Islam diharapkan berjuang bersama untuk mendirikan Khilafah dengan dakwah Islam untuk raih Islam Rahmatan lil 'aalamin. Wallahu a'lam Bishshawab.[]

Oleh: Rezky Rahmadhani Syamsu
(Aktivis Muslimah)

0 Komentar