Kasus Love Scamming, Kerusakan Moral Kian Genting

MutiaraUmat.com -- Maraknya kasus kejahatan digital atau cyber crime menandakan adanya bahaya di balik pemanfaatan teknologi saat ini. Hadirnya sarana digital memang sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan manusia, diantaranya untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Namun, tanpa dibekali akidah dan keimanan, manusia akan cenderung menggunakannya untuk tujuan materi dan kesenangan belaka. Tidak lagi mengindahkan baik buruk atas dasar agama, sehingga halal haram pun tak diperhitungkan. 

Salah satu kejahatan digital yang sedang booming adalah penipuan bermodus Love Scamming atau penipuan berkedok hubungan asmara yang sudah banyak memakan korban, terutama kaum perempuan. Perempuan yang lemah iman dan tidak paham batasan pergaulan dalam Islam biasanya mudah terjebak dalam rayuan, jika sudah jatuh cinta akan mudah percaya dan menyerahkan apa saja. Meskipun dalam kasus ini pelaku sering menggunakan identitas akun palsu dan tidak mau diajak bertemu, tapi dengan lihainya korban berhasil diperdaya. 

Baru-baru ini, Polri berhasil membongkar sindikat penipuan modus Love scamming jaringan internasional, dengan jumlah ratusan orang. Menurut Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, sindikat penipuan ini telah meraup Rp. 50 miliar dari para korbannya. Para pelaku mencari korban melalui aplikasi kencan online seperti Tinder, Bumble, Okcupid dan Tantan. Awalnya mereka melakukan pendekatan dan profilling untuk mengetahui informasi dan mendapat kepercayaan korban, selanjutnya mereka meminta uang untuk alasan bisnis. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengimbau agar masyarakat mawas diri saat berinteraksi dengan orang asing di media sosial. Jangan memberikan atau membuka akses identitas, foto, yang terkait data-data pribadi di media sosial. Detiknews.com, (19/1/2024)

Maraknya kasus penipuan berkedok asmara adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme dan sekularisme. Orientasi hidup sebatas mencari keuntungan materi dan kesenangan, sementara dalam mencapainya agama dipisahkan dari kehidupan. Saat ini pacaran dianggap wajar, dan memiliki pasangan seolah menjadi kebutuhan, negara pun tidak melarang. Karena itu aplikasi kencan bisa berkembang dan menjadi pilihan untuk mencari pasangan. Selain berpotensi dijadikan modus penipuan, dampak yang lebih parah adalah rusaknya moral generasi muda.

Banyak terjadi kasus pelecehan seksual, perzinaan yang berujung pada tindak pemerasan bermula dari kencan on-line seperti ini. 
Dari kasus di atas terbukti bahwa negara tidak peduli terhadap kerusakan moral generasi. Yang dipedulikan hanya persoalan materi, bukan kemaksiatannya. Hanya Islam yang benar-benar bisa melindungi umat dari kemaksiatan dan tindak kejahatan. Negara Islam atau Khilafah akan melakukan pembinaan keimanan bagi umat dengan sistem pendidikan berbasis akidah Islam sejak usia dini. Jika iman sudah tertancap dalam jiwa, akan mudah untuk mengarahkan umat pada ketaatan terhadap Sang Khalik. Kemajuan teknologi akan dimanfaatkan dengan bijak, yaitu untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan sebagaimana diperintahkan Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 148. Sebab, tujuan hidupnya bukan sekadar materi melainkan ridha Ilahi. 

Sistem pergaulan Islam pun akan mudah diterapkan baik individu maupun masyarakat. Bagi perempuan wajib menutup aurat di depan laki-laki selain mahram, lelaki menjaga pandangan, tidak boleh berkhalwat (berduaan) dan berikhtilat (campur-baur) tanpa alasan syar'i. Aturan tersebut berlaku dalam kehidupan nyata maupun saat berinteraksi di dunia maya. Maka tidak ada alasan bagi umat untuk menggunakan aplikasi kencan, karena satu-satunya hubungan cinta yang diperbolehkan hanya lewat pernikahan yang diawali dengan proses ta'aruf. 

Hanya Khilafah yang mampu menjamin syariat Islam terjaga dalam kehidupan umat-Nya. Sebab, dalam Islam fungsi negara adalah untuk mengurus urusan umat dengan aturan agama. Tidak mungkin bisa digantikan perannya dengan sistem yang ada saat ini. Maka, inilah urgensi umat Islam yang harus terus diperjuangkan, menyambut tegaknya kembali daulah Islam.

Oleh: Dini Azra
Aktivis Muslimah

0 Komentar