Gaza, Antara Perang Ideologi Dunia

MutiaraUmat.com -- Sudah lebih dari 100 hari semenjak perang Gaza berkecamuk, posisi perlawanan umat Islam semakin memperlihatkan kekuatan imannya. Padahal kekuatan kaum muslimin di Gaza tidak ditopang oleh militer negara, melainkan faksi-faksi perlawanan. Kondisi perang Gaza memperlihatkan kita sebagai umat Islam, bahwa saat ini kita dipertontonkan oleh kondisi nasionalisme yang telah memisahkan umat Islam. Kita tidak mampu menunaikan kewajiban  untuk berjihad ke Palestina. Setelah keberhasilan barat menumbangkan kekuatan umat Islam,  negeri-negeri kaum muslim dipaksa tunduk mengikuti aturan main PBB. 

Pada kancah politik internasional, PBB merupakan organisasi tinggi dunia yang tidak memberikan efek apa pun terhadap kondisi umat Islam, khususnya Palestina. Justru PBB hanyalah perpanjangan tangan Amerika dan Barat dalam melancarkan penjajahan gaya barunya. Penjajahan gaya baru yang ini, disinyalir sebagai bentuk menghadang kebangkitan umat Islam akan kesadaran melepaskan dari cengkeraman ideologi barat. 

Tidak dimungkiri lagi, mata dunia saat ini tengah terpaku melihat perang di Gaza. Tepatnya  Palestina, secara sejarah Palestina adalah wilayah yang melahirkan tiga agama samawi besar dunia. Tentu hal tersebut menambah keistimewaan  Palestina, yang semakin berbeda dengan negara di wilayah mana pun. Pada perkembangannya sejarah konflik  umat manusia, Palestina selalu diperebutkan oleh  kekuasaan Islam dan Kristen.  Namun pasang surut hubungan Islam dan Kristen  telah mengalami perubahan signifikan ke arah perdamaian, semenjak wilayah tersebut mampu ditaklukkan secara penuh oleh Islam. Namun bencana muncul ketika, Turki Utsmani dihancurkan, dan Inggris memberikan mandat kekuasaan bagi Yahudi untuk menjajah tanah Palestina. 

Wilayah Syam ini sampai sekarang tidak pernah mengalami perdamaian seperti ketika Islam berkuasa menaungi wilayah tersebut.  Hingga detik ini penderitaan kaum muslimin di Palestina tidak bisa dihentikan.  Wajar apabila saat ini perang kembali meletus hingga sekarang, apalagi gerakan zionisme telah lama disponsori Amerika. Mereka bersekutu, karena keduanya mempunyai musuh yang sama yaitu, Islam. 

Perang Gaza merupakan simbol  dari benturan peradaban, antara Israel sebagai representatif barat yang dipelopori oleh AS, dan Gaza merupakan benteng kekuatan umat Islam. Keduanya merupakan ideologi yang saling bertentangan. Selama berabad-abad lamanya umat Islam cenderung pasrah melihat penjajahan. Segala bentuk perjuangan yang dilancarkan tidak mampu memberikan kemerdekaan bagi umat Islam di Palestina, karena tidak ada keseriusan dari pemimpin umat Islam yang menyatakan perang kepada barat atau Israel. 

Hal tersebut diperparah oleh pemimpin Islam di Timur Tengah yang menjadi sekutu Amerika dengan memberikan pangkalan militer. Namun dibalik kondisi itu,  umat Islam masih menyimpan keinginan yang kuat, untuk mampu melepaskan dari segala bentuk kediktatoran barat, melepaskan dari cengkeraman kapitalisme. Peristiwa 7 Oktober 2023, adalah momentum perlawanan yang memperlihatkan sesungguhnya umat Rasulullah ini masih memiliki semangat jihad melawan kekufuran dan kedzaliman.

Perang Ideologi, Barat akan kalah 
Gaza mewakili Islam dan Israel mewakili Amerika, ini adalah  perang yang berakar pada ideologi yang saling berbenturan. Hal tersebut sangatlah mudah diprediksi, bahwa kedua kekuatan ini akhirnya yang akan mendominasi konflik di masa depan. Sudah dari awal kemunculannya ideologi Islam dengan segala potensi sumber daya alam dan sumber manusianya, merupakan ancaman bagi eksistensi Israel dan Amerika beserta negara sekutunya. karena sejatinya kedua ideologi tersebut bertentangan. Namun karena kebencian barat yang sangat dalam, melalui ideologi kapitalismenya, Amerika menjadikan Islam sebagai agama yang harus diperangi dan dihancurkan. 

Cara licik Amerika, Israel dan sekutu memperlihatkan kepada dunia bahwa ideologi mereka adalah kedzaliman yang bertentangan dengan nilai kedamaian. Sehingga ideologi mereka tidak mampu diterima akal sehat manusia. Mereka berkuasa di dunia karena menutupi segala kejahatannya dengan propaganda barat. Padahal mata dunia saat ini tengah tertuju pada perang di Gaza, dunia tengah membuka matanya,  bahwa selama ini Islam hanya dikampanyekan hitam oleh  media barat. Baratlah yang selama ini, menjadi negara yang melahirkan peradaban yang haus penjajahan dan darah umat Islam.

Sebagai umat Islam kita harus yakin bahwa pada akhirnya barat dan sekutunya akan kalah. Nasib mereka di ujung tanduk, perang yang dikobarkan di Gaza telah menghantarkan kerugian dan kekalahan yang tidak mampu ditutupi lagi. Kekalahan telah menghancurkan mitos, sebutan "negara kuat, tak bisa dikalahkan."
Islam, Agama yang Akan Dimenangkan
Umat Islam adalah umat yang akan dimenangkan, hal ini adalah janji Allah yang telah difirmankan dalam Al-Qur'an,
يُرِيدُونَ أَن يُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَيَأْبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ 
وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ

Artinya: Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (Q.S At -Taubah [9]:32).

Begitu pun dengan bangsa Yahudi (Israel), Allah telah menuliskannya dengan kutipan ayat yang sangat jelas, bahwa mereka menjadi bangsa yang akan dihancurkan seperti dalam surat Al Israa ayat 4-8, yang artinya :

“Dan Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi Ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, kami datangkan kepadamu hamba-hamba kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya kami kembali (mengazabmu) dan kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.”

Inilah janji Allah, sebagai bagian dari umat Islam sudah selayaknya kita memperjuangkan kebenaran ayat tersebut, melalui dakwah dan khilafah. Wallahu' alam

Oleh: Anastasia, S.Pd.
Aktivis Muslimah

0 Komentar