Direktur Pamong Institute: Negara Sudah Dikendalikan Oligarki


MutiaraUmat.com -- Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky, M.Si., mengungkapkan bahwa saat ini, negara sudah dikendalikan dan ditunggangi oligarki, baik dalam membuat kebijakan juga menentukan pejabatnya. 

"Negara sudah dikendalikan, sudah ditunggangi kaum oligarki baik dalam membuat kebijakan, menentukan pejabatnya dan dalam menentukan pelayanan publik. Saya pikir ini nampak sekali dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh negara," tuturnya dalam video berjudul Bangga Jadi Oligarki, Bahlil Kena Kritik Tajam Dari Sosok Ini, di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (30/12/2023).


Termasuk, kata Wahyudi keberpihakan negara antara rakyat ataukah oligarki.  Jadi negara akhir-akhir ini membuat kebijakan-kebijakan atas nama negara, atas nama proyek kepentingan negara atas nama demi bangsa dan negara tetapi intinya berhadapan dengan rakyat lalu bermesraan dengan kaum oligarki. Disitulah yang menjadi persoalan serius bahwa bukan negara kalah dari oligarki tetapi negara sudah ditunggangi oleh oligarki baik dalam konteks pembuatan kebijakannya baik dalam pelayanan publiknya. 

"Negara pasti lebih pro kepada oligarki. Jadi kalau ada persoalan harus membela siapa, negara harusnya berdiri atau bahkan membela seluruh kepentingan rakyat, tetapi di titik-titik tertentu negara sudah tidak peduli dengan rakyat bahkan dibenarkan oligarki ditunggangi oligarki untuk berpihak menjaga kepentingan para oligarki," imbuhnya. 

Persoalan negara dikendalikan dan ditunggangi oligarki itu, kata Wahyudi, muncul karena sistem demokrasi yang begitu mahal.  Sistem demokrasi  itulah yang membuat kaum oligarki hidup, bukan sekadar hidup tapi dia tumbuh. Tidak sekadar tumbuh tetapi berkembang dan bahkan dengan berkembang biak di sistem demokrasi. Kemudian mereka bisa menempatkan orang-orang menjadi pejabat kemudian dari pejabat itulah bisa membuat kebijakan yang berpihak kepada kepentingan oligarki. 

"Walhasil dengan sistem demokrasi yang begitu mahal, oligarki makin tumbuh berkembang subur bahkan berkembang biak di negara dengan sistem demokrasi liberal. Dan semua itu akhirnya mengokohkan cengkraman mereka kepada negara bahkan menunggangi negara untuk bisa membuat kebijakan yang menguntungkan kaum oligarki, di situ letak krusialnya," paparnya. 

Melenyapkan Oligarki! 

Pakar pemerintahan itu mengungkapkan, dibutuhkan perjuangan yang keras untuk bisa meminggirkan oligarki dari penguasaan pada negara. Hal itu bisa dilakukan kalau ada kesadaran masyarakat yang begitu tinggi bahwa negara sekarang hari ini sudah dikuasai bahkan ditunggangi oligarki untuk kepentingan mereka. Bahkan negara sudah bisa dikendalikan oleh mereka dan tidak lagi pro kepada rakyat. Yang bisa menghentikan itu adalah rakyat. Oleh karenanya harus melakukan edukasi kepada rakyat supaya rakyat punya pemahaman yang makin baik terhadap hak-hak mereka. 

"Terhadap fakta-fakta hari ini bahwa kerusakan negeri ini karena kita menggunakan sistem demokrasi liberal. Demokrasi liberal tempat tumbuh dan berkembang kaum oligarki dan mereka bisa hidup tumbuh dan berkembang di situ karena menggunakan sistem demokrasi yang liberal itu," tuturnya. 

Maka lanjut Wahyudi, memang harus kesadaran bagi masyarakat untuk menyodorkan perubahan-perubahan baru terhadap sistem kehidupan, sistem hukum dan sistem politik. Kalau tidak ada, maka oligarki itu bukan hanya tetap menguasai, tetapi mereka makin kuat mencengkram negeri ini. Mereka semakin kokoh menunggangi negeri ini dan makin kuat mereka menggunakan negeri ini untuk kepentingan mereka. Oleh karenanya rakyat harus punya kesadaran baru dan kesadaran baru itu harus dilakukan secara baik dengan cara yang baik tidak terpancing dengan kekerasan.

"Saya pikir ini harus dilakukan mengubah pemahaman, mengubah pemahaman bukan menggunakan kekerasan tetapi dengan argumentasi, saya pikir kalau bisa membuat argumentasi public jadi meningkat mereka jadi lebih rasional jadi lebih cerdas dari sebelumnya. Saya pikir ini akan ada kesadaran baru, dan kesadaran baru itu bisa massif secara bersama-sama untuk meninggalkan sistem dan juga para oligarki termasuk sistem yang membesarkan oligarki maupun yang membuat oligarki hidup dan berkembang. Kemudian menggantinya secara massif sistem ekonomi politik dengan sistem baru yang tentu tidak pro kepada oligarki," paparnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan kerusakan negeri ini yang dicengkrami oligarki bukan karena diterapkan sistem Islam tetapi karena diterapkan sistem demokrasi kapitalisme. Selain itu juga karena kehidupan sekularisme.  Justru dalam hal ini Islam selalu dipinggirkan, oleh karenanya harus ditawarkan Islam sebagai solusinya.  

"Oleh karenanya sebagai seorang muslim kita menawarkan solusi itu dengan sistem Islam, ekonomi Islam dan seterusnya. Bagi orang kapitalis wajar mereka mempertahankan karena mereka menikmati dan wajar juga bagi seorang kapitalis dia menawarkan solusi negeri ini dengan sistem kapitalisme. Tetapi bagi seorang Muslim wajarnya juga menawarkan perbaikan negeri ini dengan sistem Islam," jelasnya 

Justru tidak wajar, kata Wahyudi kalau ada seorang Muslim tetapi menawarkan sistem kapitalisme sebagai solusi. Atau seorang Muslim menawarkan sistem sosialis komunis sebagai solusi. Memang aneh kalau yang menawarkan demikian. 

"Sebagai Muslim mari kita tawarkan Islam sebagai solusi dan tidak usah fobia dengan Islam, tidak usah khawatir karena kita bjsa berdiskusi dan berdialog tentang kebaikan-kebaikan yang mana bisa kita pakai," pungkasnya.[]Alfia Purwanti

0 Komentar