Bansos Diklaim Dana Pribadi Bagian dari Kebohongan



MutiaraUmat.com--Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim, SE., M.Si., Ak., CA menyampaikan klaim bansos yang keluar dari dana pribadi bagian dari kebohongan. “Saya memastikan ini bagian dari kebohongan bahwa bantuan sosial (bansos) ini diambil dari dana pribadi. Kalau dana bansos ini diklaim dari dana pribadi pertanyaannya anggaran dari APBN dikemanakan?” paparnya dalam Bansos dan BLT Dana Jokowi? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (03/01/2024).

Klaim ini bagian dari upaya menghalalkan segala cara sehingga masyarakat mengira rezim ini sangat baik ditengah rendahnya kesadaran politik masyarakat dan tidak memahami antara hak dan kewajiban rakyat.

“Rezim sedang menghalalkan segala cara termasuk untuk mengklaim bansos dari dana pribadi, ini dimanfaatkan rezim untuk meningkatkan elektabilitasnya, apalagi kesadaran politik masyarakat kita masih rendah dan rata-rata mereka tidak memahami secara utuh hak dan kewajiban,” jelasnya.

Bung Arim, sapanya, melihat kalau ini menjadi upaya rezim untuk menutupi keburukannya dalam kebijakan di bidang ekonomi, politik, juga hukum. Kebijakan ekonomi misalnya kebijakan yang menggunakan kapitalis, kebijakan hukum tidak ada lagi yang namanya keadilan dan berada pada titik yang mengkhawatirkan.

Ia menambahkan, jika dilihat bansos itu rata 300-350 ribu per bulan, sedangkan tidak sebanding dengan dampak dari kebijakan rezim yang dikeluarkan seperti kenaikan BBM, pajak, biaya pendidikan mahal. Ini tidak akan menutupi dampak dari kebijakan yang membuat masyarakat semakin miskin.

Islam Solusi

Bung Arim menjelaskan, dalam Islam ada solusinya. “Kalau bicara Islam sudah memberikan solusi dan tugas negara dalam pandangan Islam tidak sekedar memberi bansos,” terangnya.

Jaminan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh baik sandang, pangan, papan maupun pendidikan, kesehatan, dan keamanan akan diatur dalam sistem ekonomi Islam.

“Sistem ekonomi islam, negara wajib memberikan jaminan pemenuhan secara menyeluruh terkait pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Sedangkan sandang, pangan, dan papan diberikan dengan mekanisme tidak langsung yaitu dengan  mewajibkan laki-laki bekerja, baik suami, orang tua, atau alih waris untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. kalau tidak ada semua maka negara akan menjamin tiga hal itu,” paparnya. 

Menurutnya, untuk pendidikan, kesehatan, dan keamanan diberikan secara langsung dengan biaya murah atau bahkan gratis. Dananya akan diambilkan dari hasil pengelolaan sumber daya alam yang terkategori milik umum seperti tambang, nikel, emas dan perak, dan hasil laut.

Jaminan kebutuhan akan terlakasana dengan baik jika penerapan Islam secara kaffah dan dalam sistem politik Islam. 

“Ketika pandangan Islam benar-benar diterapkan secara kaffah maka jaminan terhadap kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dan keamanan akan terlaksana dengan baik jika sistem politik adalah sistem politik islam, dan insya Allah apa yang dijanjikan oleh Allah swt  akan terwujud,” pungkasnya. [] Nabila Sinatrya

0 Komentar