UIY: Penting! Ciri Seorang Muslim Adalah Menolong Saudaranya yang Tertindas

MutiaraUmat.com -- Menanggapi persoalan bagaimana menolong Rohingya yang tertindas, Cendekiawan muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto mengatakan, ”Menurut saya ini penting sekali menolong saudara kita yang dalam ketertindasan, inilah bagian dari ciri seorang muslim itu bersaudara,” ungkapnya pada YouTube UIY Official: Stop Narasi Kebencian terhadap Muslim Rohingya, Kamis, 14 Desember 2023.

“Nah, justru di situlah letak masalahnya itu, Kenapa? Karena mereka adalah saudara kita, mau dikemanakan lagi kalau  tidak ke negeri muslim?” tegasnya.

UIY menegaskan, seorang muslim itu bersaudara dengan muslim yang lain, maka kita harus menolong mereka yang ter zalimi, kemudian mencukupi kebutuhannya. Kalau kita hitung katanya itu sudah berjalan anggaplah mulai dari tahun 2014/2015 berarti kan sudah lebih dari 8 tahun dan enggak pernah ada persoalan seperti yang kemudian muncul saat ini. 

“Sebenarnya ini treatment atau perlakuan atau pelayanan terhadap mereka itu cukup, maka menurut saya masalah ini yang harus diselesaikan,” tegasnya

Lalu ia menyebut, menurut berita adab dan akhlak mereka membuat kejengkelan warga sekitar. Dikasih sedikit tidak berterima kasih, minta lebih banyak yang sudah dikasih dibuang. Bahkan ada juga yang melakukan tindak kriminal.

“Maka di samping pemenuhan kebutuhan tersebut, penting juga diberikan pembinaan pendidikan kepada mereka agar kemudian muncullah sikap-sikap yang benar, bersyukur, beradab akhlak yang benar di tengah berbagai kesulitan yang dialami baik oleh mereka maupun oleh yang membantu,” katanya

“Perkara ini harus diselesaikan dengan baik, Mengapa? Karena orang-orang Rohingya  lepas dari kontroversi mereka ya, mereka ini adalah orang-orang yang tertindas,” sebutnya

Nah, UIY menyampaikan, kenapa mereka terpaksa pergi dari tempat asalnya, dari tempat kediamannya, karena tak lagi mampu menanggung kezaliman yang luar biasa yang dilakukan oleh rezim Aung San Suu Kyi. Rumah mereka dibakar kemudian mereka ada yang dipaksa melepas kerudung, ada yang dipaksa harus buka puasa, macam-macamlah. 

“Jadi kepergian mereka sudah sesuai  sesuai dengan tuntunan agama bahwa kalau kita ini dizalimi kita harus mempertahankan   kehormatan, mempertahankan jiwa kita harta kita dan utamanya adalah agama. Makanya kemudian apa yang Syekh Ibnu Hajar al- asqalani itu menyebut hijrah itu sebagai menyelamatkan agama dari fitnah,” jelasnya.

Menurutnya, yang jadi permasalahan adalah kelemahan pemerintah atau ketidakberdayaan umat 1,7 miliar ini menolong saudara kita ini. Seharusnya pemerintah harus kuat, kemudian dunia internasional juga harus kuat itu sudah ada UNHCR juga harus kuat 

“Tetapi sejauh ini tak tampak ada usaha untuk menekan rezim Birma Untuk menghentikan kezaliman itu,”  sesalnya. Kenyataannya masih terus berjalan sampai sekarang.  

“Padahal itu kan nyata sekali jadi mestinya kalau kita bicara tentang hak asasi manusia dan segala macam itu kan sudah pelanggaran HAM yang luar biasa yang dilakukan rezim Birma didorong oleh kelompok radikal Buddha di sana,” sebutnya. 

Kemudian ia mempertanyakan bagaimana cara umat Islam yang berjumlah 1,7 miliar ini hari menolong saudara kita yang notabene sebenarnya memang mereka penduduk asli di situ. Di Rakinnya atau rohingnya atau Arakan itu dia sudah berbilang berabad lamanya ada di situ Jauh sebelum Birma berdiri mereka itu lebih dulu dibawa oleh Inggris untuk memerangi kelompok yang tidak disukai oleh Inggris. Tapi begitu selesai kemudian mereka tinggal di situ beranak-pina sampai sekarang dan kemudian dianggap orang asing.

“Jadi ini sebenarnya cermin dan kelemahan atau ketidakberdayaan umat 1,7 miliar menolong saudara kita,” tegasnya.

Padahal, katanya kita tahu bahwa nyawa umat Islam itu itu bernilai sangat tinggi di hadapan Allah SWT sampai nabi mengatakan hancurnya dunia itu lebih remeh di sisi Allah ketimbang terbunuhnya seorang muslim. kita ini hari bukan hanya satu orang tapi ratusan, ribuan bukan hanya di Rohinya tapi juga kita tahu yang paling menyat hati adalah apa yang terjadi di Palestina

“Inilah yang menyadarkan kepada kita pentingnya memiliki pelindung, memiliki perisai seperti yang dibilang oleh Nabi alimamu junah, imam atau Amirul Mukminin atau Khalifah itu yang  dengan begitu tidak sampai ribuan umat tertindas,” pungkasnya.[] Titin Hanggasari

0 Komentar