MutiaraUmat.com -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad menyatakan bahwa bagi Henry Kissinger, Amerika adalah kekuatan dunia yang harus terlihat benar-benar kuat, sehingga mengintervensi negara-negara lain adalah sesuatu yang dianggap benar.
“Ia (Kissinger) percaya sepenuhnya bahwa AS adalah kekuatan dunia, dan harus benar-benar terlihat kuat di mata dunia. Jadi, ketika melakukan intervensi di beberapa negara harus dianggap sebagai sesuatu yang benar,” katanya dalam wawancara ekslusif di kanal YouTube The Thinking Muslim, berjudul, Gaza: Dr. Mahathir Mohamad on Kissinger, China, and US Hegemony, The Thinking Muslim, Jumat (08/12/2023).
Mahathir menuturkan dalam video tersebut, bahwa dirinya bertemu dengan Henry Kissinger sebelum menjabat sebagai sekretaris kabinet AS. Tetapi katanya, gaya pemikiran dan kepribadian yang diadopsi oleh seorang Kissinger sudah bisa terbaca.
“Saya bertemu Henry Kissinger sebelum ia menjabat sebagai sekretaris cabinet AS. Tetapi saat itu kita sudah dapat melihat model atau kepribadian yang diadopsi oleh Kissinger,” terangnya.
Ketika Kissinger menjabat, kata Mahathir, institusi yang dijalankan di AS terkesan membiarkan perlakuan Kissinger yang melawan negara-negara kecil bahkan melakukan aksi pengemboman.
“Secara institusi, membiarkan ia melakukan berbagai aksi melawan negara-negara kecil seperti mengebom mereka ,” imbuhnya.
Selain itu menurut Mahathir, Kissinger juga merupakan pejabat AS yang membangun hubungan dengan China ketika China masih berada di belakang AS. Meskipun sekarang China telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan.
Namun, China mengalami hal demikian tentu saja bukan karena pengaruh dari pemikirian Kissinger. Sebab Kissingers sendiri sebut Mahatir, dikenal memiliki pemikiran sangat dangkal.
“Kissinger selalu katakan, gak masalah apakah kucing itu hitam atau putih selama ia masih membawa tikus,” ungkap Mahathir.
Jadi menurutnya, Kissinger ingin menjalin hubungan dengan China jauh sebelum China bangkit. Kemudian ketika China sudah mulai maju, komunikasi dengan Amerika tetap dibangun. Hanya saja, China harus menerima kenyataan bahwa dunia dikelilingi sebuah kekuatan di sekitarnya yang bernama Amerika. Sebab, apa pun yang dilakukan atau segala kebijakan yang diambil oleh sebuah negara, maka, Amerika sebisa mungkin memberikan pengaruhnya.
“China harus menerima kenyataan bahwa dunia dikelilingi sebuah kekutana di sekitar mereka, yaitu AS. Sebab apa pun yang Anda lakukan atau apa pun kebijakan yang Anda ambil, AS sebisa mungkin memberikan pengaruh dalam kebijakan Anda, pungkasnya. []M. Siregar.
0 Komentar