Sistem Demokrasi Membuat Oligarki Makin Merajalela
MutiaraUmat.com -- Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana mengatakan, sistem demokrasi di Indonesia yang sedang berkembang akan membuat oligarki makin merajalela.
"Terlihat jelas bahwa dalam sistem demokrasi di Indonesia yang sedang berkembang akan makin membuat oligarki merajalela," tuturnya dalam video berjudul Pepatah Ikan Busuk dari Kepalanya di kanal YouTube Justice Monitor, Jumat (29/12/2023).
Ia menepis anggapan bahwa seolah kesalahan dalam sistem demokrasi disebabkan oleh oligarki yang terus menyebar bagaikan virus. Padahal oligarki sejatinya tidak memiliki kekuatan kalau tidak diizinkan oleh kekuasaan dan sistem politik. Semestinya rakyat sejak awal seharusnya mampu mempersempit ruang oligarki dan memperbesar ruang politik yang adil untuk mengatur hajat hidup orang banyak dengan memaksimalkan fungsi negara. Maka tugas besar untuk memutus tentakel oligarki akan lebih mudah dilakukan.
"Tetapi jika hanya mengandalkan tanggung jawab tersebut hanya kepada sistem kapitalisme maka itu sama halnya dengan membiarkan kekuasaan oligarki terus menggerogoti negara ini karena ruang ekonomi politik kapitalis inilah yang memberikan ruang leluasa kepada para oligarki," terangya.
Ia menjelaskan, oligarki terus bertransformasi dengan cara menyesuaikan konteks politik lokal di Indonesia. Karena begitu kreatif, oligarki beradaptasi dengan perubahan zaman. Oligarki yang berasal dari para pebisnis ini layaknya predator yang melibatkan diri dalam politik dan meningkatkan kekayaan melalui sejumlah bisnis yang mereka kelola. Terlihat seperti memberikan nuansa baru dan lapangan pekerjaan, namun di sisi lain oligarki dalam kondisi alamiahnya sebenarnya menyebabkan adanya kesenjangan dalam pendapatan.
"Perlu usaha kolektif untuk memangkas tentakel-tentakel oligarki di negeri ini terus berjuang dan kita perlu mencari ekonomi politik yang bukan kapitalisme kita perlu ekonomi politik yang adil dan sistem politik yang adil dan itu hanya ada pada Islam dengan penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar