Proyek Kereta Cepat Dilanjut Sampai Surabaya, Benarkah Ini yang Dibutuhkan Rakyat?


MutiaraUmat.com -- Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya dikabarkan segera dimulai. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, Indonesia dan China telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan kajian bersama terkait Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. (Bisnis.com, 7 November 2023)

Bahkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengungkap perkiraan nilai investasi dari China sebesar Rp60 triliun. (Goodnewsfromindonesia.id, 28 November 2023)

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, adanya proyek ini sangat menguntungkan Indonesia. Ditambah lagi, bunga pinjaman yang ditawarkan China pada proyek ini jauh lebih murah dibandingkan bunga yang ditawarkan negara-negara lain. (Kompas.com, 1 November 2023)

Proyek kereta api cepat Jakarta Surabaya mangandung tanya, apakah proyek ini dibutuhkan oleh masyarakat, sementara kita tahu sudah banyak moda transportasi Jakarta Surabaya. Seperti pesawat direct Jakarta Surabaya dan sebaliknya, kereta api argo bromo dan yang lain, bus trans jawa, dengan jalan tol, jika ditambah dengan kereta cepat tidakkah memungkinkan bus trans jawa dan kereta reguler akan berdampak mati suri. 

Jika kita lihat biaya proyek Jakarta Bandung yang sangat banyak dananya, tentunya proyek kedua ini dengan jarak yang lebih jauh pastinya membutuhkan dana yang lebih banyak, pertanyaannya dari mana dana diperoleh, tentunya pinjaman dari China karena kerjasamanya dengan China, tidak akan berlaku makan siang gratis bagi China, plus dengan bunganya bisa dibayangkan negara akan menambah hutang yang selama ini sudah menggunung akan tambah berlipat lipat.

Ditambah lagi tarif yang sangat mahal, Jakarta Bandung saja tarifnya 300 ribu satu kali perjalanan sementara jakarta surabaya jaraknya lebih jauh, bisa jadi tarifnya akan berlipat ganda, dengan mahalnya tarif, sangat dimungkinkan kereta api cepat jakarta Surabaya hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu yakni kelas ekonomi atas. Mayoritas rakyat kelas ekonomi menengah ke bawah jelas tidak akan bisa menikmatinya.

Dari sini nampak nilai guna dari proyek ini sejatinya bukan dalam rangka kemanfaatan publik kendati berupa fasilitas publik. Padahal seharusnya proyek strategis nasional seperti kereta api cepat adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Demikianlah karakteristik pembangunan infrastruktur dalam negara yang menganut sistem kapitalisme liberal menjadikan proyek negara hanya untuk memenuhi profit para pemilik modal bukan memenuhi kebutuhan rakyat. Karena sejatinya rakyat butuh transportasi yang mudah murah dan nyaman yang jelas tidak akan bisa didapatkan. 

Berbeda dengan negara yang menerapkan syariah Islam kaffah. Islam mewajibkan negara mengurusi semua urusan rakyat, negara wajib memenuhi kebutuhan rakyat. Atas dasar ini pembangunan infrastruktur negara akan menyesuiakan kebutuhan rakyat, maka negara dalam Islam akan menyediakan tranportasi yang murah mudah aman dan nyaman bagi rakyat.

Negara tidak akan memilih milih rakyat kalangan ekonomi mana yang dipenuhi, tapi semua kalangan baik kaya, miskin, muslim, non muslim selama mereka warga negara dipastikan mereka mendapatkan pelayanan transportasi ini. Dalam pembiayaannyapun negara tidak akan bekerja sama dan mengambil pinjaman dari negara asing apalagi kafir harbi. Pembiayaan akan diambilkan dari kas baitul mal dari pos harta milik negara yaitu, ghanimah, fa'i, kharaj, jizyah dan pengelolaan sumber daya alam. Dengan demikian negara akan mandiri dalam memenuhi semua kebutuhan rakyat termasuk membangun infrastruktur. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh negara khilafah. Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Dewi Asiya
Aktivis Muslimah

0 Komentar