Konstitusi dan Kitab Suci Al-Qur'an Memberikan Amanat Menolong Pengungsi


MutiaraUmat.com -- Menanggapi masalah pengungsi Rohingya yang ditolak berbagai negara, bahkan hendak diusir dari Indonesia, Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky, M.Si., mengatakan, hal itu menunjukkan kegagalan konsep nasionalisme dalam mengatasi persoalan kemanusiaan. 

"Ini menunjukkan kegagalan konsep nasionalisme itu sendiri dalam mengatasi persoalan kemanusiaan. Sekaligus juga menunjukkan kegagalan PBB dalam mengurusi persoalan pengungsiaan. Sekian lama tidak selesai-selesai," tuturnya dalam video Menolong Pengungsi Rohingya & Palestina Kewajiban Konstitusi vs Kitab Suci? Di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Rabu (20/12/2023). 

Ia menjelaskan, posisi negara-negara yang menjadi anggota PBB maupun Lembaga UNHCR nampak tidak punya peran yang cukup memadai melindugi pengungsi Muslim Rohingya. Padahal itu bukan persoalan setahun, dua tahun kemarin tetapi sudah puluhan tahun namun tidak selesai juga hingga kini. 

"Menandakan bahwa sistem negara kebangsaan sekarang itu membuat masalah baru bagi kemanusiaan. Artinya dengan sistem negara bangsa, bangsa Indonesia punya wilayah sendiri, bangsa Malaysia punya sendiri, bangsa Singapura punya sendiri. Ikatan kebangsaan ini akhirnya membuat sekat-sekat, yang akhirnya menghapus rasa kemanusiaan," urainya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan konsep nasionalisme bisa membuat pejabat tega menyatakan bisa mengusir orang yang sedang terdampar ditempatnya karena ajaran negara kebangsaan. Hal ini menunjukkan kegagalan konsep nasionalisme itu sendiri. 

"Sekaligus juga menunjukkan kegagalan PBB dalam mengurusi persoalan pengungsiaan sekian lama tidak selesai-selesai, belum lagi tambah lagi hari ini ada pengungsi di Palestina yang bertambah banyak karena kejahatan yang dilakukan zionis Yahudi di sana. Mereka mengepung dan mengebom setiap hari, bahkan korban sudah lebih dari 17.000 syahid," urainya. 

"Saya pikir ini juga persoalan serius dan sebagian besar pengungsi dalam kesulitan. Sementara kita lihat rezim negara Barat tidak mempunyai rasa kemanusiaan, walaupun mereka suka mengatakan sebagai pembela HAM. Tetapi faktanya tidak mampu menyelesaikan persoalan di Palestina dan pengungsi Rohingya. Hal ini menandakan kegagalan konsep nasionalisme dan keberadaan PBB serta negara bangsa," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

0 Komentar