Indonesia Tidak Serius Bela Palestina


MutiaraUmat.com -- Menyikapi seruan boikot produk Zionis Yahudi, jurnalis Joko Prasetyo mengatakan bahwa negara bangsa Republik Indonesia tidak serius bela Palestina.

"Boro-boro boikot produk Zionis Yahudi, apalagi sampai mengerahkan tentara untuk mengusir entitas penjajah Zionis Yahudi dari Palestina, justru nilai impor Indonesia malah meningkat di bulan Oktober 2023," ujarnya kepada MutiaraUmat.com, Senin (11/12/2023)

Ia menerangkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia dari entitas Zionis Yahudi naik 7,68 persen (mtm) pada Oktober menjadi USD 18,67 miliar dibandingkan dengan September 2023.

"Apakah ini menunjukkan bahwa negara bangsa Republik Indonesia serius membela Palestina? Tentu saja tidak. Memang tidak ada yang bisa diandalkan dari 57 negara bangsa yang berdiri di atas puing-puing khilafah untuk menyelamatkan negeri-negeri Islam, termasuk Palestina dari penjajahan," terangnya. 

Ia menegaskan, secara syar'i dan faktual solusinya hanya jihad dan khilafah, tidak ada yang lain.

Tugas Khalifah

Ia melanjutkan, berbeda dengan tugas kepala negara dari negara bangsa, tugas khalifah (kepala negara khilafah) adalah untuk memobilisasi kaum Muslim berjihad melawan entitas penjajah Zionis Yahudi di Palestina dan di negeri-negeri Muslim lainnya yang tengah diduduki kafir penjajah. 

"Untuk kemerdekaan yang hakiki, tentu saja menggabungkan seluruh wilayah kaum Muslim yang sudah merdeka dengan khilafah yang di dalamnya diterapkan syariat Islam secara kaffah, sehingga makin kuatnya ukhuwah, dan kafir harbi fi'lan tidak bisa lagi menjajah," pungkasnya. []Nabila Zidane

0 Komentar