Fakultas Teknik UGM yang Merilis Surat Edaran Anti-L63T Perlu Didukung



MutiaraUmat.com -- Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnu Wardhana memberi apresiasi dan dukungan pada langkah Dekan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) yang merilis surat edaran berisi larangan terhadap aktivitas dan penyebarluasan LGBT bagi seluruh masyarakat Fakultas Teknik PTN ternama di Yogyakarta tersebut.

"Pelarangan aktivitas dan penyebarluasan LGBT bagi seluruh masyarakat Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada perlu diapresiasi dan didukung. Jangan sampai ditolak. Ini kebijakan yang bagus sekali," ujarnya di kanal YouTube Indonesia Justice Monitor, Sabtu, 16 Desember 2023.

Agung menilai, keberadaan kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) di perguruan tinggi akan merusak citra kampus sebagai penjaga moral. Karena itu menurutnya, sudah semestinya kampus bisa menjaga nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhurnya. 

Surat edaran tersebut juga dinilai Agung sebagai kebijakan yang bagus karena disinyalir kelompok LGBT telah masuk ke kampus melalui kajian atau diskusi ilmiah. Ia khawatir bila kampus tak mampu mengerem, apalagi menghentikan korban-korban yang berjatuhan, LGBT berkembang menjadi gaya hidup yang lebih mengerikan lagi. Karena itu menurutnya, kelompok berbahaya yang menyimpang dari fitrah manusia itu tidak boleh diberi ruang.

"Kelompok LGBT diduga marak di kampus sehingga sangat berbahaya apabila dibiarkan berkembang. Kelompok LGBT merupakan ancaman yang serius bagi kampus, bagi bangsa ini pula. Kelompok ini tidak boleh dibiarkan berkembang dan diberi ruang dalam segala aktivitasnya," tegasnya.

Sebelumnya, larangan LGBT di Fakultas Teknik UGM dalam surat edaran Nomor 2480112/UN1/FTK/I/KM/2023 yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik UGM pada 1 Desember itu ramai diperbincangkan di media sosial. 

Dikabarkan, Fakultas Teknik UGM akan memberikan sanksi hingga maksimal terhadap dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan yang terbukti memiliki perilaku dan atau melakukan penyebarluasan paham pemikiran, sikap, dan perilaku yang mendukung LGBT.

Disebutkan, aturan tersebut diterbitkan demi mewujudkan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta mencegah penyebarluasan paham, pemikiran, sikap, atau perilaku yang mendukung, bahkan terlibat dalam LGBT di lingkungan Fakultas Teknik UGM.

Mengutip BBC Indonesia, Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik UGM Prof Sugeng Sapto Sarjono mengkonfirmasi terbitnya surat edaran tersebut, dengan menambahkan imbauan itu keluar setelah melalui pertimbangan berdasarkan keluhan mahasiswi-mahasiswi tentang keberadaan mahasiswa berpakaian perempuan di toilet perempuan di FT UGM.

Karena itu, dengan adanya keresahan yang ditimbulkan kelompok yang menyimpang dari fitrah manusia itu, ditambah keberadaannya berpotensi merusak moral bangsa dan bisa mengundang murka Allah, Agung heran jika ada kelompok yang menentang surat edaran larangan LGBT itu dengan alasan hak asasi manusia. 

"Yang bikin heran adalah apabila keluarnya surat edaran penolakan perilaku LGBT di kampus malah ditentang dengan alasan hak asasi manusia. sungguh aneh sekali. Padahal, LGBT sebuah penyimpangan dari fitrah manusia," sesalnya.

Sebab itu, Agung menegaskan, harus ada kekuatan politik dan hukum yang bukan hanya pada level fakultas, melainkan level kebijakan negara untuk menghentikan arus LGBT. Menurutnya, pemerintah Indonesia harus mampu mengatasi semua dampak buruk dari perilaku LGBT, tak terkecuali di kampus dan mencegahnya muncul kembali karena Rasulullah saw. telah memperingatkan bahwa Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth.

"Untuk menghentikan arus LGBT ini tidak cukup hanya secara lokal ataupun oleh fakultas. Harus ada kekuatan politik dan kekuatan hukum yang betul-betul melindungi umat. Mari kita jalankan pesan dari junjungan kita, Kanjeng Nabi Muhammad saw.," ujarnya.

Karenanya ia mengimbau semua pihak juga mendukung langkah FT UGM yang menerbitkan larangan LGBT tersebut. "Sadari ini semua, terus bergerak, dukung Fakultas Teknik UGM dan berikan energi untuk melawan gerakan LGBT sampai level kebijakan negara!" tegasnya.[] Saptaningtyas

0 Komentar