MutiaraUmat.com -- Aktifis Islam Inggris, Abdallah al-Andalusi mengatakan, meskipun negara Israel telah menewaskan banyak warga sipil Palestina saat melancarkan serangan bom, tetapi tetap saja masih dianggap sebagai bentuk pertahanan diri.
“Tadi Anda menghakimi bahwa Israel atau serangan yang dilakukan Israel dinilai sebagai pertahanan diri, dan Anda menolak untuk menyebut itu sebagai organisasi teroris atau pemerintahan teroris, walaupun faktanya telah banyak warga Palestina dan Gaza yang tewas di bawah serangan bom Israel,” ujarnya dalam wawancara bersama Piers Morgan dengan judul Israel-hamas War: Piers Morgan And Douglas Murray vs Pro-Palestinians Over Hamas Attakcs (13/12/2023).
Ia mengatakan dalam wawancara tersebut bahwa Piers telah membenarkan sikap Israel tanpa menilai perbuatan Zionis sepenuhnya, sehiangga terus mengeklaim bahwa negara Zionis hanyalah melakukan pertahanan diri.
"Piers memang kelihatan betul-betul menolak untuk mengatakan bahwa Israel atau mengatakan pemerintah Israel adalah organisasi teroris. Lalu apa perbedaan defenisi teororis yang dipahami oleh Piers," tanyanya.
Dan memang katanya, kelihatannya Piers betul-betul menolak untuk mengatakan bahwa Israel atau mengatakan pememrintah Israel adalah organisasi teroris atau memang pemikrian tentang teroris itu di sini berbeda?
Dalam wawancara tersebut, Piers Morgan terus mencoba untuk memaksa Abdallah al-Andalusi untuk membenarkan pendapatnya tentang HAMAS sebagai organisasi teroris.
Namun, Abdallah mengingatkan kepada Piers tentang peristiwa serangan liar bom Jerman terhadap warga London. Ia katakan kepada Piers, tentu saja perbuatan German dianggap sebagai gempuran kejahatan. Sehingga tidak ada bedanya dengan serangan yang dialukan oleh Israel terhadap Gaza.
“Warga London telah tewas selama setahun penuh dengan cepat di bawah serangan bom Jerman, yang ini tidak diperkirakan? Jika Anda menolak untuk menghukumi yang lebih buruk daripada gempuran terhadap Inggris dengan serangan tak terduga, bisakah Anda pertanggungjawabkan ke publik pandangan Anda yang demikian?” tegas Abdallah Al-Andalusi lagi.
Ia terus mendesak Piers agar menjawab tentang maksud dari terorisme yang terus diopinikan pada serangan 7 Oktober 2023 lalu. Sebab katanya, ia hanya ingin mengklarifikasi kekeliruan opini tentang terorisme.
Dalam pengertian hukum internasional pun kata Abdallah, teorisme diartikan sebagai sebuah perlakuan atau aksi teror. Sehingga, siapa pun korbannya, baik warga sipil maupun suatu kelompok tertentu bisa disebut sebagai aksi terorisme.
“Saya perlu klarifikasi, apakah Anda bagian dari pemerintah Inggris? Saya ingin Anda menjelaskan tentang pengertian apa yang Anda maksud dengan group teroris. Satu contoh Anda komit dengan aksi serangan 7 oktober sebagai teror. Bukankah defenisi teror seperti yang Anda katakan diletakkan dalam tema hukum internasional, yaitu perlakuan sebuah aksi teror, disebut terorisme?" jelasnya lanjut.
Aktivis Inggris itu mengatakan bahwa ia ingin Piers menjawab sendiri pertanyaan tentang terorisme yang terus ditekankan dalam dialog bersama Pires Morgan tersebut.
"Apakah Anda sedang mempertanyakan yang Anda tidak tahu tentang definisi teroris? Anda bertanya bukan? Saya ingin Anda menjawab sendiri pertanyaan Anda tadi. Jadi, apakah membunuh warga sipil bukan aksi terror? Menurut Anda, teror hanya diartikan jika menyerang skala massa, bukan warga sipil?" tandasnya. []M. Siregar.
0 Komentar