Zionis Yahudi dan Negara Pendukungnya Adalah Teroris
MutiaraUmat.com -- Amerika Serikat dan Negara Yahudi menuding bahwa Hamas adalah teroris, menyikapi hal itu Cendekiawan Muslim Ustaz H.M. Ismail Yusanto menegaskan bahwa zionis Yahudi dan negara pendukungnya adalah teroris.
“Siapa sesungguhnya teroris itu? tidak lain adalah mereka sendiri entitas Yahudi zionis Israel, zionis Yahudi itulah teroris, begitu juga dengan negara-negara pendukungnya,” ungkapnya di kanal YouTube UIY Official dengan tema Kok Barat Ngotot Tuding Hamas Teroris, Jumat (17/11/2023).
Menurut Ustaz Ismail, sebelum entitas Yahudi berdiri, kekerasan demi kekerasan sudah dilakukan untuk merebut tanah Palestina dan itu disadari betul karena menurutnya, wilayah Palestina bukanlah wilayah kosong tanpa penguasa tanpa pemilik dan itu disadari oleh Theodor Herzl (pendiri negara Israel).
Menurutnya, Yahudi membentuk Kongres zionis Internasional yang pertama di Basel, Swiss tahun 1897. Ia menambahkan, pada saat itu pemilik Palestina adalah Khilafah Utsmani dengan Khalifahnya adalah Khalifah Abdul Hamid yang kedua.
“Mereka tahu bahwa tidak mungkin mendapatkan wilayah itu dengan cuma-cuma atau dengan cara biasa, mereka harus menggunakan dengan cara tidak biasa, apa intinya? kekerasan, baik itu kekerasan diplomatik maupun kekerasan militer dan itu yang mereka lakukan dari sebelum berdiri sampai berdiri dan sampai ini hari, saya kira bumi Palestina menjadi saksi betapa kekerasan itu dilakukan,” bebernya.
“Siapa yang menghancurkan afghanistan?, siapa yang menghancurkan Irak?, lebih dari 1,44 juta warga disana meninggal oleh invasi Amerika ke Irak. Dunia tidak menyebut Amerika itu sebagai teroris, tapi faktanya dialah yang melakukan semua itu,” tambahnya.
Hal tersebut menurutnya ketidakadilan Internasional dalam framing. Ia menegaskan bahwa dunia saat ini berlaku hukum rimbah, siapa yang kuat dialah yang benar, meskipun yang kuat itu sesungguhnya adalah penjahat yang paling besar. Menurutnya sungguh aneh jika kemudian pejabat di negeri ini ikut-ikutan menghembuskan isu terorisme.
Selain itu menurut Ustaz Ismail, perlawanan Hamas di Palestina mewakili semangat umat Islam di seluruh dunia untuk mengusir penjajah Israel dan tidak layak Hamas disebut sebagai teroris, sebagaimana juga tidak layak disebut teroris siapapun yang melakukan atau menyerukan perlawanan terhadap penjajahan Israel.
Karena itu menurutnya, pejabat atau penguasa di negeri ini, harus berhati-hati di dalam mengangkat soal terorisme, agar tidak sama dengan apa yang saat ini sedang digaungkan oleh zionis Yahudi dan negara-negara pendukungnya.
“Mereka (Amerika dan sekutu) sedang bertempur melawan kelompok teroris, alih-alih kita membantu, yang terjadi justru makin kencang memukuli kawan sendiri, sesuatu yang tidak layak dilakukan oleh seorang Muslim,” tegasnya.
Menurut Ustaz Ismail, semestinya negeri-negeri Muslim termasuk negeri ini, memberikan bantuan konkret kepada para pejuang Palestina disana yang tengah gigih melawan kezaliman zionis Yahudi dan negara-negara pendukungnya.
Ia menilai, Amerika dan negara sejutu kompak mendukung zionis Yahudi, sementara negeri-negeri Muslim tidak kompak mendukung Palestina. Ia menambahkan, jangan sampai dihadapan Allah swt umat Islam akan dimintai pertanggung jawaban atas saudara Muslim yang dizalimi begitu saja, sementara tidak berbuat apa-apa untuk menolongnya.
“Jadi luar bisa kelemahan umat Islam ini hari dan penguasa-penguasa negeri Muslim ditambah lagi masih juga menggunakan narasi terorisme. Jadi masya allah berat sekali saya kira hisabnya di akhirat kelak, karena itu hentikan sebelum semua terlambat dan menjadi penyesalan yang tidak pernah habis di akhirat kelak,” tutupnya. [] Aslan La Asamu
0 Komentar