Solusi Palestina Adalah Hadirnya Institusi Politik Islam Global


MutiaraUmat.com -- Aliansi Mahasiswa Muslim Jogja Peduli Palestina menyatakan bahwa solusi Palestina adalah hadirnya institusi politik Islam global.

Meski Indonesia melalui Menlu Retno telah menegaskan bahwa "Indonesia bersama dengan rakyat Palestina.” pada hari pertama sidang darurat Majelis Umum PBB yang membahas agresi Israel ke Gaza, yang sudah membunuh lebih dari 7.000 warga sipil Palestina, 3.000 di antaranya anak-anak, pada Kamis (26/10/2023), kami Aliansi Mahasiswa Muslim Jogja Peduli Palestina bersama dengan segenap elemen masyarakat Jogja turut merasa berkewajiban untuk menyatakan sikap:

Pertama, mengecam dan mengutuk keras segala bentuk penjajahan Zionis Yahudi terhadap Negeri Islam Palestina.

Kedua, menyeru umat Islam untuk bersatu dalam satu barisan yang sama dalam mengecam dan mengutuk penjajahan Zionis Yahudi di Palestina.

Ketiga, menyeru seluruh kaum Muslim dan para penguasa negeri-negeri Islam untuk menolak solusi dua negara yang diusulkan PBB dan negara-negara Barat. Bagaimana mungkin berbagi tanah dan rumah dengan perampok disebut sebagai solusi?

Keempat, mengingatkan kepada seluruh kaum muslim dan para penguasa negeri-negeri Islam bahwa pangkal persoalan di tanah Palestina adalah bercokolnya penjajahan Yahudi laknatullah alaih di atas tanah Palestina.

Kelima, satu-satunya solusi persoalan ini adalah dengan terusirnya entitas Zionis Yahudi dari seluruh wilayah Palestina. Yang mana untuk bisa mengusir entitas Zionis Yahudi penjajah, umat Islam butuh kepada sebuah institusi politik global yang mampu menyatukan kekuatan militer dan persenjataan negeri-negeri Muslim, demikian bagian akhir press release yang dipaparkan sebelum penutupan oleh Orator pada Aksi yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Muslim Jogja Peduli Palestina, pada Jumat, 30 November 2023 pukul 15.30 - 17.15 wib di titik 0 km Yogyakarta.

Dalam press realease juga disampaikan, bahwa Zionis Yahudi dalam sepekan telah menjatuhkan 6.000 bom dengan total berat 4.000 ton di atas tanah Gaza. Lebih dari 1.400 warga sipil tewas termasuk bayi dan anak-anak. 6000 bom tersebut juga telah meluluhlantakkan gedung-gedung dan rumah-rumah bagi 2,3 juta orang yang mana setengah daripada itu adalah anak-anak. Aljazeera (13/10).

Kebiadaban Zionis Yahudi tersebut bukannya mendapatkan kecaman justru mendapat dukungan dari negara-negara penyokong diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, hingga Italia sebagaimana dilansir dari AFP. Mulai dari sokongan berupa bantuan militer kepada entitas Yahudi hingga sokongan opini global. Kebiadaban yang terus berlanjut dan terus didukung oleh negara-negara penyokong hingga press release ini kami bacakan, ungkapnya. 

Orator menambahkan, perlu dicatat bahwa kebiadaban Zionis Yahudi hari ini adalah buntut dari dibukanya pintu penjajahan sejak 29 November 1947, saat PBB menyetujui berdirinya negara Israel yang didukung AS dan Inggris, yang kemudian diproklamirkan pada 14 Mei 1948. Sejak saat itu berbagai upaya perampasan tanah-tanah kaum muslimin Palestina secara terorganisir terus digalakkan hingga mereka berhasil menguasai 78 persen wilayah Palestina.

Pertanyaan besarnya adalah, kemana kaum muslimin dunia dan para penguasa negeri-negeri Islam? Kepada siapa mereka berpihak? Sejauh mana mereka bertindak? Kemana ujung persoalan keumatan yang seolah-olah tidak bertepi ini?, pungkas Orator[]Tari Handrianingsih

0 Komentar