Peran Media dalam Membesarkan Opini Palestina

MutiaraUmat.com -- Baru-baru ini beredar sebuah analisa yang memperlihatkan dukungan terhadap opini Palestina begitu besar dibandingkan dukungan pada Zionis Yahudi. Dikutip dari Jambione.com.Rabu,15 November 2023, sebuah analisis media sosial yang dilakukan oleh perusahaan Israel, Humanz, mengungkapkan bahwa narasi pro-Palestina mendominasi platform Instagram dan TikTok dalam beberapa bulan terakhir.

Data tersebut menunjukkan bahwa hanya sekitar 7,39 miliar unggahan dengan tagar pro-Zionis Yahudi dibandingkan dengan unggahan pro-Palestina sekitar 109,61 miliar.Dari hasil analisis tersebut, terlihat bahwa hanya 6,3% dari 117 miliar unggahan di TikTok dan Instagram menggunakan tagar pro-Zionis Yahudi, sementara 93,7% menggunakan tagar pro-Palestina.

Dari sini sangat jelas bahwa opini di media sosial memiliki pengaruh yang besar dalam merubah pemikiran masyarakat. Meskipun pihak Zionis Yahudi telah berusaha keras untuk merebut opini internasional untuk mendukung Zionis Yahudi dalam perang terhadap Palestina dengan cara mengerahkan puluhan jurnalis dan  juru bicara resmi, untuk berbicara kepada media asing guna membela perang.

Namun, upaya Zionis Yahudi gagal karena sebuah kebenaran tidak akan pernah bisa dibungkam. Mata dunia sudah terbelalak dengan kekejaman yang tengah dilakukan Zionis Yahudi di Palestina. Bagaimana tidak ribuan rakyat sipil Palestina termasuk anak-anak dan kaum ibu terbunuh dengan cara yang keji dan biadab, ratusan fasilitas umum dihancurleburkan bahwa rumah sakit yang merupakan area netral tidak luput dari serangan Zionis Yahudi.

Padahal dalam aturan perang manapun dilarang keras membunuh rakyat sipil berikut fasilitas umum dan area netral. Tapi hal ini dilalap habis oleh Zionis Yahudi laknatullah 'alaih. Manusia mana yang tidak akan marah dan mengutuk kebiadaban Zionis Yahudi seperti ini kecuali manusia yang sudah mati mata hatinya. 

Jika ada manusia hari ini yang masih membela Zionis Yahudi maka bisa dipastikan dia bukan lagi sebagai manusia karena sudah tidak memiliki rasa kemanusiaan lagi. Karena untuk membela Palestina cukup hanya menggunakan otak dan tak perlu sekolah tinggi-tinggi.

Kembali lagi ke peran media yang akan membawa pengaruh besar pada opini di masyarakat. Sudah menjadi hal yang lumrah jika saat ini masyarakat lebih banyak berinteraksi melalui media sosial sehingga media sosial menjadi sarana yang efektif untuk mempengaruhi opini di masyarakat.

Oleh karena itu, ketika media sosial dijadikan sarana untuk menyebarkan dan menyuarakan kebenaran maka itu akan memberikan pencerahan sekaligus pencerdasan bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa teredukasi dengan benar.

Sebagai contoh adalah peristiwa genoside yang tengah dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina. Opini yang berkembang di masyarakat adalah opini yang benar dan apa adanya sehingga pembelaan terhadap Palestina sangat besar. Padahal zionis Yahudi sudah sedemikian rupa pengorbanannya untuk memutarbalikkan fakta dengan melakukan playing victim. Inilah keunggulannya ketika opini yang benar menguasai media sosial.

Dan yang perlu diperhatikan juga yaitu opini yang diaruskan harus terarah dan mengedukasi umat, tidak sekadar euforia semata tapi harus bersifat berkesinambungan dan intens, dengan cara menjelaskan akar masalah Palestina, upaya yang bisa dilakukan hari ini dan solusi hakiki agar Palestina terlepas dari penjajahan untuk selamanya.

Peran media ini amatlah penting dalam mempengaruhi opini di masyarakat karena dia merupakan ujung tombak untuk memahamkan masyarakat. Jika opini dipegang oleh orang yang memiliki keimanan maka dia akan menyuarakan kebenaran dan memberikan kesadaran akan tetapi sebaliknya jika opini dikendalikan oleh orang yang fasik maka akan membawa pada kehancuran dan kesengsaraan.

Oleh karena itu, teruslah bersuara dengan terus mengopinikan kebenaran dengan solusi yang tuntas yaitu yang bersumber dari Al Qur'an dan As-sunnah yang bisa menyolusi permasalahan Palestina hingga ke akarnya.

Dalam Al Qur'an dan As-sunnah, Allah Swt dan Rasulullah Saw telah mewajibkan umat Islam untuk bersatu dalam naungan sebuah institusi yang bernama khilafah, sehingga yang akan membela Palestina adalah pemimpin Islam yang bernama Khalifah.

Khalifah-lah yang akan mengerahkan seluruh tentara umat Islam ke Palestina untuk mengusir Zionis Yahudi sehingga penjajahan akan berakhir tidak hanya di bumi Palestina tapi juga di seluruh negeri-negeri muslim.[]

Oleh: Emmy Emmalya
(Analis Mutiara Umat Institute)

0 Komentar