Media Barat Lebih Memihak Entitas Yahudi
MutiaraUmat.com -- Mantan jurnalis BBC, Asyari Usman mengungkapkan, media barat yang memihak ke Israel itu banyak berbasis di Amerika Serikat.
“Kalau Inggris menurut saya tidak begitu kentara. Kalau media cetak mungkin Daily Telegram itu sebagai contoh yang memang tidak menyukai cara-cara Hamas,” kata Asyari. Tetapi ada imbangnya, ialah The Guardian, The Independent, apalagi Obstacle (tabloid). Tapi tabloid The Sun itu sangat pro Israel. Memang milik Rupert Murdock, meskipun bukan dia yang mengarahkan, tapi wartawannya memang sejak awal tidak suka dan haluannya sangat kentara, jelasnya dalam Focus Live Streaming: Krisis Palestina, War in Media? Ahad (19/11/2023) di Kanal YouTube UIY Official.
Saya pernah bekerja di BBC, dan guidelinenya luar biasa sekali, jurnalistik yang fair, mengikutkan semua pihak. Ada beberapa wartawan BBC yang malah kalau kita lihat di perang Irak dulu dituduh oleh Israel memihak ke Saddam Husein, lawan-lawannya Amerika, tambahnya.
Usman mengatakan, begitu juga peristiwa di Gaza, ada satu wartawan yang sudah puluhan tahun meliput Timur Tengah namanya Jeremy Howard, diperkirakan keturunan Yahudi, tapi dia reporter yang sangat luar biasa. Dalam pelaporannya dituduh pro Palestina, pro Saddam Husein dan sebagainya, itu terjadi. Setahu saya guideline BBC luar biasa, tidak memihak.
Sebagai contoh saja di perang yang terjadipun, BBC sangat tidak disenangi oleh pemerintah itu sendiri. Perdana Menteri melalui beberapa menteri mengkritik BBC yang tidak mau menggunakan sebutan Hamas teroris. Sebagai “jalan tengahnya” BBC mengatribusikan sebutan teroris kepada orang-orang yang mengatakan bahwa Hamas itu teroris. Jadi dalam menyusun membuat narasi, “The Hamas organization witch western government accused of terorrism,” paparnya.
Jadi BBC bilang: “Hamas yang dituduh negara-negara Barat sebagai organisasi teroris,” jadi dia menggunakan mulut-mulut pemerintah Barat untuk mengatakan dan menyebutkan bahwa Hamas teroris. Bukan disisipkan, tidak langsung Teroris Organization Hamas, BBC tidak mau dipaksa oleh Pemerintah, ungkapnya.
Padahal dalam manajemen di BBC itu cukup banyak orang-orang yang saya kenal dan tahu berlatar belakang Yahudi, tapi begitulah prinsip yang sangat keras. Tetapi, wallahualam di perang ini saya tidak begitu banyak mengikuti BBC, kabarnya ada yang tidak fair juga mereka lakukan, jelasnya.
Usman mengungkapkan, bisa jadi dugaan saya yang sebetulnya itu tidak mungkin, wartawan itu misslight, ia disesatkan oleh juru bicara-juru bicara, orang-orang yang memberikan penjelasan tentang peristiwa misalnya. Tentang BBC yang begitu ketat dan dikenal sebagai media yang paling fair di dunia, kenapa berbuat seperti itu, bahkan saya katakan tadi bahwa ada wartawan yang berlatar belakang Yahudi pun mereka tidak mau berbuat seperti itu. Soal imparsiality itu ditekankan sekali.
Dulu Margaret Thatcher pernah marah sekali pada BBC karena dia tidak bisa mengarah-arahkan BBC supaya berpihak ke dia. Jadi memang luar biasa guideline nya dan semua orang mengakui itu. Semua orang mematuhi guideline, imparsiality itu luar biasa diajarkan di BBC. Maka saya agak terkejut kemarin ada yang mengecam BBC. Jadi saya cari apa beritanya, di mananya, imbuhnya.
Setahu saya ada lagi yang lebih keras juga, malah pro Palestina kalau menurut saya. Namanya Channel Four (Channel 4), tidak hanya dalam konflik ini, dalam hal lain, seperti perang Irak dulu, dari cara bertanya pun kepada narasumbernya misalkan Menteri Luar Negeri Amerika atau Menteri Pertahanan Amerika, sudah seperti pro Irak dan Saddam Husein, contohnya pada televisi, tambahnya.
Menurut saya BBC cukup fair dalam menyajikan informasi tentang konflik di Timur Tengah dan konflik yang lain, di Bosnia, dan lain sebagainya. Wallahualam apakah ada satu dua juga yang terpengaruh, pungkasnya.[]Tari Handrianingsih
0 Komentar