Jangan Berperang dengan Orang yang Kekuatan Satu-satunya adalah Allah karena Pasti Kalah


MutiaraUmat.com -- Meski peperangan antara milisi Hamas, Palestina menghadapi tentara Zionis penjajah Yahudi yang disokong negara adidaya Amerika Serikat dan sekutunya tampak tidak berimbang, tetapi Khadim Syaraful Haramain K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A. mengingatkan bahwa berperang dengan orang yang kekuatan satu-satunya adalah Allah pasti kalah. 

"Jangan berperang dengan orang yang kekuatan satu-satunya adalah Allah. Karena pasti kalah," tuturnya kepada MutiaraUmat.com, Ahad (18/11/2023).

Kiai Hafidz menerangkan, dengan izin Allah mereka tidak akan terkalahkan. Rahasianya ada pada keimanannya. Menurutnya, sikap pejuang-pejuang di Palestina yang bersandar kepada Allah menjadi rahasia kekuatan mereka. Bahkan, keimanan tersebut juga tertanam pada anak-anak Gaza.

"Lihatlah bagaimana anak-anak kecil ini, betapa hebat keimanan mereka. Mereka tidak takut mati. Mereka tidak akan tunduk, apalagi tersungkur, dan jatuh. Karena mereka adalah umat Muhammad Shalla-Llahu Alaihi wa Sallama, yang setiap hari, setiap saat selalu bersandar kepada-Nya 

Ø¥ِÛŒَّاكَ Ù†َعۡبُدُ ÙˆَØ¥ِÛŒَّاكَ Ù†َسۡتَعِینُ

'Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.'[Q.S. Al-Fatihah: 5]," tuturnya.

Menurutnya, bersandar kepada Allah adalah rahasia kekuatan yang akan menyebabkan tak terkalahkan. "Bersandar kepada Dzat yang Maha Kuat, Maha Perkasa. Itulah rahasia kekuatan mereka. Rahasianya ada pada iman mereka," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kekuatan yang mujahidin tersebut tidak dimiliki oleh pasukan mana pun. "Ketika diwawancarai oleh TV al-Jazeerah, salah seorang Mantan Jenderal mengatakan bahwa Pasukan Hamas ini adalah pasukan terlatih, yang memiliki kekuatan, kemampuan, dan kecerdasan di atas rata-rata pasukan terlatih di dunia. Mereka dilatih sekian lama, profesional, dan luar bisa. Tidak takut mati, bahkan siap menjadi syuhada kapan pun. Kekuatan yang tidak dimiliki oleh pasukan manapun. Allah Akbar," ungkap Kiai Hafidz.

Menurutnya, Taufan al-Aqsa yang dilancarkan Mujahidin sejak 7 Oktober 2023 hingga direspons penjajah Zionis Yahudi secara membabi-buta membombardir Palestina itu ibarat seperti Perang Badar, bahkan efeknya lebih besar dari yang diperkirakan, menggema di seluruh dunia.

"Taufan al-Aqsa ini ibarat seperti Perang Badar. Sahabat ketika itu tidak membayangkan ini akan menjadi perang besar. Tetapi, takdir Allah menghendaki lain. Taufan al-Aqsa juga sama. Bahkan, Taufan al-Aqsa ini lebih besar dari apa yang diperkirakan. Efeknya menggema di seluruh dunia," ujarnya.

Karena itu, Kiai Hafidz mengingatkan dan menyeru agar turut andil dalam perjuangan, tidak cukup hanya menjadi simpatisan.

Tidak cukup hanya jadi simpatisan saja, tanpa turut andil dalam gerakan dakwah perjuangan. Penonton tidak akan mendapatkan apa-apa, tetapi jadi pemain akan memegang tropi," tegasnya.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa Islam tidak akan pernah maju di tangan orang-orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli urusan saudara Muslim lainnya. 

"Islam tidak akan pernah maju di tangan orang-orang yang mementingkan ibadahnya sendiri. 'Yang penting saya salat, puasa, sudah cukup.' Nabi SAW. mengancam orang yang seperti ini. 'Man lamyahtamma bi amril muslimin, falaisa minna.' (Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka bukan golongan kami)'," pungkasnya.[] Saptaningtyas

0 Komentar