CJ Werlemen: Genosida di Gaza oleh Zionis Bermotif Keserakahan dan Profit Cadangan Gas Bernilai Triliunan Dolar


MutiaraUmat.com -- Jurnalis terkenal asal Australia, CJ Werlemen menyatakan bahwa ada motif yang tidak diungkapkan selama ini tentang pendudukan Israel atas Gaza, yaitu demi menguasai cadangan gas maritim bernilai tirliuan dolar. 

“Sebenarnya, ada kebenaran yang tidak terungkap selama ini, yaitu motif lain dalam pendudukan Israel karena cadangan gas maritim Gaza yang bernilai triliunan dolar. Ini adalah genosida yang motivasinya sangat besar untuk keserakahan (greed) dan keuntungan (profit),” ujarnya dalam akun YouTube pribadinya The CJ Werlemen Show dengan judul Genoside For Gaza’s Oil & Gas (10/11/2023).

Namun, menurutnya, bukan salah bagi yang tidak tahu akan hal tersebut karena media-media mainstream sengaja telah merahasiakan kebenaran di balik motif Israel melakukan pendudukan, dan blokade terhadap wilayah otoritas Palestina dari pandangan manusia.  

"Sudah sebulan sejak Israel yang didukung oleh AS melancarkan serangan berdarah di Gaza, dan telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk di dalamnya lebih dari 4.500 anak-anak," katanya.

Ia menyebut, jika Anda berfikir bahwa tindakan zionis psikotik ini hanya untuk balas dendam terhadap Hamas atas serangan 7 Oktober 2023 lalu, maka Anda salah, dan bukan salah Anda. Karena media-media mainstream sengaja telah merahasiakan kebenaran di balik motif Israel melakukan pendudukan.

"Teritorial Israel hampir tidak memiliki sumber daya alam, selain pantai berpasir putih dan kebun anggur yang luas. Ketika negara Zionis Israel didirikan tahun 1948, wilayahnya tidak hanya mempunyai persedian air alami yang terbatas, tetapi juga minyak-minyak dalam jumlah yang sangat sedikit," jelasnya.

Ia mengungkapkan, gas merupakan motif Israel menyerang dan merebut Palestina tahun 1967. Itulah sebabnya Israel menduduki, memblokade, dan menjajah wilayah Palestina. Seperti wilayah Tepi Barat (West Bank), memiliki persediaan minyak dan air dalam jumlah besar, sedangkan Gaza kaya akan gas alam. 

"Cadangan energi di terotori Palestina mengandung  minyak (1,2 billions barrels), gas alam (1,4 triliun kaki kubik). Aan AS tentunya kata CJ Werlemen, mendukung Israel terhadap penguasaan sumber alam Gaza dan lokasi yang menguntungkan kemajuan ke Barat," terangnya 

Dalam video tersebut ia juga mengutip data (UNCTAD)  yang mengatakan, para geolog dan ekonom sumber daya alam telah mengonfirmasi kebenaran bahwa pendudukan wilayah Palestina terletak di atas cadangan kekayaan minyak dan gas alam yang cukup besar, yaitu di area pendudukan West Bank dan lepas Pantai Mediterania di wilayah jalur Gaza. 

"Dan kebenaran telah terungkap jika Israel ingin mendapatkan peluang keuntungan dari pendudukan yang sangat mahal di area minyak dan gas alam. Jumlahnya  telah diakumulasi mencapai sekitar  10, 100, bahkan jutaan dolar," lugasnya.

Jurnalis asal Australia itu mengungkapkan rencana Isarel melalui pidato salah satu petugas Netanyahu tanggal 18 Juni lalu.  Dalam kalimat pembukaan pejabat Netanyahu mengatakan bahwa progres yang memang sudah seharusnya dilakukan adalah demi pelestarian kemanan negara Israel dan kepentingan diplomatik.   

"Tidak jauh jarak waktunya setelah pengumuman ini, Isarel melanjacarkan serangan yang belum pernah terjadi di Gaza, yaitu pada tanggal 8 Oktober kemarin.  Namun media-media Barat seharusnya jujur melihat situasi ini. Karena mengingat Israel  sendiri telah menyampaikan motif sebenarnya dari pengepungan wilayah Palestina, seperti yang mereka lakukan,” lanjutnya. 

Sebelumnya tahun 2014 katanya,  Kementerian Pertahanan Israel mengonfirmasi bahwa perang Israel di Gaza telah menewaskan 2.200 warga palestina, yang dimotivasi oleh keinginan untuk mendominasi cadangan gas Gaza. Israel selalu melihat Hamas sebagai hambatan dalam mengeksploitasi ladang gas Gaza yang menguntungkan itu demi mencegah krisis energi yang semakin besar menimpa negara Zionis Israel.

“Rekan saya di Byline times, Dr. Nafeez Ahmed juga telah mengonfirmasi bahwa apa yang sebenarnya terjadi baru-baru ini adalah hasrat Israel untuk mendominasi potensi sumber daya alam yang ada di West Bank, dan jalur Gaza,” tegasnya lagi. 

Lebih jauh ia menerangkan, Israel telah menghambat warga Palestina di Gaza untuk mengakses cadangan maritim dan perikanannya, yang mana potensinya mampu memperbaiki perekonomian warga Palestina yang sudah dihancurkan. Karena saat ini 80% penduduk Palestina bertahan hidup dari bantuan internasional dengan tingkat pengangguran berkisar di angka 50%.

JC Werlemen menyebut, sangat sederhana untuk memahami kenyataan perang yang dilancarkan Israel atas Palestina, yaitu dalam rangka menduduki dan mengontrol teritori secara permanen. Penguasa Zinonis Israel memisahkan warga Palestina dari sumber daya alam yang menjadi hak milik Palestina.

“Zionis Israel juga terus mencoba untuk mengusir Hamas dan menggantinya dengan anjing-anjing piaraan mereka yang dapat diandalkan, itulah otoritas Palestina yang berkuasa hari ini,” imbuhnya. 

Ia menerangkan bahwa Israel juga terus melanggar kesepakatan genjatan senjata dan kini mengeklaim Gaza sebagai wilayahnya. Pengepungan dan genosida bukanlah semata-mata tentang pembalasan serangan Hamas, tetapi tentang pencurian dan ekstraksi sumber daya alam wilayah Palestina, seperti yang terjadi tahun 1967. Saat ini Israel juga telah mengeklaim pos-pos mereka yang baru di Gaza, sama seperti sembilan tahun lalu ketika Israel mulai mengeklaim alias mencuri minyak dari Tepi Barat yang dikuasai. 

"Kebenaran lain yang tidak terungkap lagi adalah perusahaan pengeboran Israel bermitra dengan perusahaan investasi minyak dan gas besar Amerika, Shire International. Jelas sekali bahwa pencurian yang terjadi di Palestina selalu terjadi dengan persetujuan AS secara diam-diam. Selain itu, sumber air juga termasuk yang dicuri oleh Israel dari wilayah Palestina yang dijajah. Kemudian akan menjualnya kembali ke warga Palestina dengan harga yang sangat mahal, dan tidak sebanding dengan harga yang dijual ke warga Israel," mirisnya.

Ia menambahkan, Israel memberikan akses air kepada warga Palestina hanya 73 liter per hari. Namun, menyediakan 4 kali lipat lebih banyak untuk warga Israel. Dan situasi yang sama telah terjadi selama beberapa dekade. Berdasarkan perintah militer Israel, warga Palestina tidak boleh mengebor dan memasang sumur air baru, memompa, dan memperdalam sumur yang ada. Israel bahkan mengontrol pengumpulan air hujan di sebagian besar Tepi Barat. Dan tangki penampungan air hujan milik komunitas Palestina sering kali dihancurkan oleh tentara Israel.

"Tidak cukup sampai dengan air, Israel juga memaksa petani di Palestina untuk meninggalkan ladang mereka dan membuka akses jalan bagi pemukiman ilegal Yahudi di area Tepi Barat yang dikuasai. Akibatnya, sekitar 180 komunitas palestina di daerah pedesaan di Tepi Barat yang diduduki tidak memiliki akses terhadap air bersih. Namun, para pemukim Yahudi ilegal bisa dengan leluasa menikmati semua air bersih yang mereka inginkan,” lanjutnya. 

Jadi menurut JC Werlemen, ketika melihat Israel mengontrol dan mendominasi setiap aspek kehidupan dan sumber daya alam Palestina, mudah untuk menerima kebenaran bahwa kontrol dan dominasi cadangan gas triliunan dolar di Gaza berada terdepan dalam pikiran Israel, sehingga mereka menyerang dan mengebom wilayah Palestina. 

"Pendudukan kriminal Israel di wilayah Palestina selalu dimotivasi oleh perampasan rumah, tanah, air, minyak, dan gas milik warga Palestina dari peta. Itu karena Israel tidak punya catatan Sejarah melainkan catatan kriminal. Sangatlah perlu hadirnya kebangkitan global yang belum pernah terjadi untuk melawan zionis,” pungkasnya. []M. Siregar.

0 Komentar