Boikot Produk Yahudi Tidak Akan Menghentikan Penjajahan Mereka


MutiaraUmat.com -- Pendudukan zionis yahudi laknatullah di P4lestina sudah lebih dari 75 tahun, tapi hingga saat ini perang masih terus bergejolak, bahkan kondisi terakhir sudah menembus batas kemanusiaan yang menjadikan keprihatinan sesama muslim. Sebagai bukti pembelaan terhadap sesama saudara muslim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapan fatwa tentang hukum dukungan terhadap perjuangan P4lestina. Hal ini terdapat dalam fatwa MUI Nomor 83/2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan p4lestina tertanggal 8 November 2023.

Dalam penetapan pertama poin 1 mengenai ketentuan hukum, MUI dengan tegas mengeluarkan fatwa mendukung kemerdekaan P4lestina atas agresi Israel hukumnya wajib. (CNBN, 10 November 2023)

Seiring adanya fatwa MUI, gerakan boikot produk Israel menggema di jagad sosial media, yang berujung pada ajakan untuk menggantinya dengan penggunaan produk dalam negeri. (Tirto.id, 7 November 2023)

Menanggapi ramainya boikot produk Israel, konsultan bisnis dan pakar marketing Yuswohady mengatakan, "aksi boikot dan adanya fatwa MUI ini menjadi momentum untuk brand lokal, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menggaet pasar.(Republika.co.id, 12 November 2023)
 
Seruan boikot produk yang mendukung Zionis Yahudi adalah wujud kesadaran masyarakat untuk membela saudara sesama Muslim di P4lestina. Umat melakukan apa yang mereka bisa lakukan, terlebih ketika negara tidak melakukan pembelaan yang lebih nyata atas nasib Muslim Palestina. Seruan boikot masih banyak diserukan oleh individu, lembaga dan ormas. Sebenarnya seruan ini akan lebih efektif jika diserukan oleh negara, karena negaralah yang memiliki kuasa dan memiliki pengaruh kuat.

Sementara itu tanggapan dari masyarakat beragam pro kontra terkait fatwa boikot produk Israel, Vicky Hakim menilai pemboikotan produk Israel bukan solusi agar Israel menghentikan serangan terhadap Gaza. Kebanyakan produk di Indonesia dari luar negeri, apalagi kalau kita memboikot produk-produk Amerika, menurutnya dianggap tidak bisa karena kita kebanyakan menggunakan produk-produk dari negara tersebut. (VOA Indonesia, 12 November 2023)  

Seorang pengamat politik dari Geopolitical Institute Adi Victoria mengapresiasi seruan boikot sebagai wujud perlawanan terhadap penjajah Yahudi. Namun demikian, boikot tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Zionis Yahudi. Karena perekonomiannya didukung oleh negara barat seperti Amerika, Eropa bahkan dunia. (muslimah news). 

Andaikan seluruh dunia Muslim memboikot produk zionis tidak akan mampu menghentikan penjajahan zionis Yahudi di P4lestina. Sebab P4lestina hanya bisa dibebaskan secara tuntas jika khilafah berdiri sebagai sistem dan institusi politik yang melindungi, sekaligus berperan sebagai pemersatu seluruh negeri muslim. Saat ini kaum muslim dibatasi dengan sekat nasionalisme yang menjadikan dunia Islam terpecah belah hingga tidak memiliki kekuatan mendunia.

Keberadaan khilafah sangat urgen dan wajib karena akan menjadi pelindung kaum muslimin tidak hanya untuk P4lestina tapi untuk seluruh negeri negeri kaum Muslim lainnya, karena khilafah adalah perisai.

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Imam (Khilafah) laksana junnah (perisai) orang-orang akan berperang di belakangnya dan menjadikannya sebagai pelindung mereka." (HR Muslim).

Khilafah akan mengerahkan tentara dengan persenjataanya yang mutakhir dan canggih, dengan adanya jihad yang dipimpin oleh kholifah akan mengusir penjajah zionis Yahudi dari bumi P4lestina. Jadi, P4lestina hanya bisa diselesaikan dengan jihad militer yang dipimpin oleh khalifah bukan dengan boikot produk. Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Dewi Asiya
Aktivis Muslimah

0 Komentar